1. Kenali Jenis-Jenis Pipa yang Umum Digunakan

a. Pipa PVC

Pipa ini paling sering digunakan di rumah tangga karena ringan, tahan karat, dan harganya terjangkau. Cocok untuk saluran air bersih maupun pembuangan air kotor.

b. Pipa Besi

Lebih kuat dan tahan tekanan tinggi, tetapi rentan berkarat jika tidak dilapisi pelindung. Biasanya dipakai untuk instalasi air dengan tekanan tinggi atau kebutuhan industri.

c. Pipa Tembaga

Tahan lama, antikarat, dan mampu menahan suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk saluran air panas di hotel atau rumah modern.

2. Tentukan Ukuran Pipa Sesuai Kebutuhan

Ukuran pipa yang salah bisa menyebabkan masalah serius, seperti tekanan air lemah atau saluran mudah tersumbat. Beberapa ukuran standar yang umum dipakai adalah:

• ½ inch (½”) → cocok untuk instalasi air bersih di wastafel, keran kecil, atau shower.

• ¾ inch (¾”) → untuk distribusi utama ke kamar mandi atau dapur.

• 1 inch (1”) → jalur utama distribusi air bersih dari sumber ke rumah.

• 2 inch (2”) atau lebih → biasanya untuk saluran pembuangan air kotor atau instalasi gedung besar.

3. Perhatikan Tekanan dan Debit Air

Jika debit air di rumah besar, maka ukuran pipa harus disesuaikan agar tidak terjadi hambatan. Misalnya, penggunaan pipa kecil untuk debit besar akan membuat tekanan menurun dan aliran tidak stabil.

4. Sesuaikan dengan Lokasi Pemasangan

• Pipa untuk dalam tanah harus lebih tebal dan kuat agar tidak mudah pecah karena tekanan tanah.

• Pipa dalam tembok sebaiknya menggunakan material yang benar-benar tahan lama karena sulit diperbaiki jika ada kebocoran.

• Pipa luar ruangan sebaiknya menggunakan material yang tahan panas dan cuaca.

5. Konsultasi dengan Ahli Instalasi

Meskipun terlihat sederhana, menentukan jenis dan ukuran pipa sebaiknya tetap melibatkan tenaga profesional. Tukang atau teknisi berpengalaman bisa memberikan rekomendasi terbaik agar instalasi pipa tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.